SENJATA MAKAN TUAN: AHAS SEBAGAI POLA KEMUNAFIKAN TERSELUBUNG DALAM REINTERPRETASI NUBUAT YESAYA 7:10-25

Penulis

  • Herbet Alfredo Siburian Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta
  • Yoel Triyanto Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta

DOI:

https://doi.org/10.55962/aluciodei.v8i1.132

Kata Kunci:

teologi; reinterpretasi; nubuat; Yesaya 7:10-25

Abstrak

Nubuatan nabi Yesaya bagi Raja Ahas dalam Yesaya 7:10-25 perihal Imanuel menjadi polemik bagi kebanyakkan gereja pada kekristenan masa kini. Perdebatan tentang siapakah Imanuel yang sebenarnya, masih mengawang di hadapan beberapa teolog. Namun, tanpa disadari Raja Ahas menjadi tokoh utama yang menciptakan atau memicu terwahyukannya nubuat tentang Imanuel tersebut. Nubuatan Yesaya kerap langsung atau spontan dihubungkan dengan penggenapan di Perjanjian Baru. Namun, dalam artikel ini, penulis mencoba mengulik kembali kisah raja Ahas dalam eksposisi ayat yang direinterpretasikan. Analisis dilakukan dengan tinjauan historis, konteks dan gramatika. Hasil dari penelitian ini omemperlihatkan bahwa raja Ahas mendapat serangan balik, ibarat “senjata makan tuan” dalam kemunafikan terselubung yang ada pada diri Ahas.

Biografi Penulis

Yoel Triyanto, Sekolah Tinggi Teologi Ekumene Jakarta

Dosen STT Ekumene Jakarta

File Tambahan

Diterbitkan

2024-01-29